Salah satu pilar dasar agama Samawi adalah keyakinan adanya hari akhir atau kiamat. Penyebutan ini mengisyaratkan bahwa kiamat terkait erat dengan saat-saat terakhir alam semesta dan kehidupan makhluk. Kiamat adalah sebuah fenomena logis dari keberadaan semua yang ada di jagat raya. Sebelum mencapai fase itu, tentunya ada tanda besar yang akan dilalui, yaitu munculnya Al Masih Ad Dajjal atau biasa disebut juga Anti Kristus / Messiah Palsu sesuai kepercayaan dan nubuat masing masing agama. Tema Messiah palsu inilah yang diangkat oleh Eden Adversary dalam karya terbarunya.
.
Ide tema tersebut muncul saat film Messiah dari Netflix sedang tayang dan menimbulkan isu sensitif dan kontroversi di masyarakat dunia. Proses kreatif musikal dari awal hingga tahap akhir memakan waktu 3 bulan. Untuk pengerjaan mixing dan mastering dipercayakan di Hiatus Records.
.
Setelah proses produksi audio selesai, Eden Adversary selanjutnya membuat sebuah video klip untuk memvisualisasikan peristiwa serta akibat saat Dajjal / Antikristus telah muncul ke muka bumi dan memporak-porandakan manusia melalui fitnah, kebohongan, dan mukjizat palsu. Proses pengerjaan video klip ini menghabiskan waktu sekitar 2 bulan, dari awal perencanaan konsep sampai proses finishing video.
.
Musikalitas Eden Adversary berakar dari genre Symphonic Deathcore, memadukan antara komposisi distorsi keras, gelap, dan menghantam dipadukan dengan orchestra yang indah nan elegan. Eden banyak terinfluence dari band-band seperti Behemoth, Lorna Shore, Fleshgod Apocalypse, Shadow of Intent, Dimmu Borgir, & Thy Art is Murder. Untuk single “Messiah” kali ini banyak menggabungkan genre gothic yang melankolis & unsur sumbang seram ala black metal.
.
Setelah perilisan Messiah, Eden Adversary rencananya akan fokus memproduksi merchandise dan memproduksi album dengan featuring beberapa musisi dari Indonesia yang akan dirilis pada 2021.