The Viral Imperative, karya terbaru dari musisi pendatang baru Syntria, menghadirkan narasi tajam yang menyoroti kegilaan akan viralitas di era digital saat ini. Dengan kejujuran yang tanpa basa-basi, lagu ini mengungkap sisi gelap dari ketenaran di internet, serta mempertanyakan kembali nilai-nilai keadilan, moralitas, dan hubungan antar manusia.
Dengan iringan beat yang berdetak kuat dan lirik yang tajam, Syntria melukiskan potret masyarakat yang terobsesi pada atensi dan validasi. Lagu ini membuka mata terhadap rasa lapar yang tak terpuaskan akan konten yang sedang tren—di mana rasa sakit, skandal, hingga trauma pribadi seringkali dimanfaatkan demi like dan share.
Di balik keberanian penyampaiannya, tersembunyi kenyataan yang mencekam: The Viral Imperative menguak motif mengerikan yang mendorong obsesi terhadap eksistensi digital. Melalui bait-bait tajam dan hook yang menghantui, Syntria mengajak kita merenungkan budaya di mana klik lebih penting daripada nurani.
Pada intinya, lagu ini adalah seruan yang kuat—mendorong pendengarnya untuk menilai ulang konsekuensi nyata dari perilaku digital kita. Dengan lirik yang menggugah pikiran dan energi yang menghentak, The Viral Imperative berani mengajukan pertanyaan: Apa yang sebenarnya rela kita korbankan demi ketenaran di dunia maya?
