Musisi electronic-experimental berdomisili Bandung, Whammy, baru saja merilis single “Arwah Tirani” pada tanggal 5 Desember 2022 lalu. Nomor ini juga merupakan rilisan debut dari sang musisi, membuka jalan pendengar dan penikmat musik kepada dunia soundscape industrial Whammy yang meminjam sekaligus menabrakkan elemen-elemen berbagai genre musik mulai dari Industrial, Noise, Hip-Hop hingga EDM.
“Arwah Tirani” merupakan track instrumental yang dibuka dengan loop keyboard empat kord pada beberapa bar awal dan segera dipertebal oleh layer-layer synthesizer dan 808 bass yang datang berkejaran. Seiring masuknya drum, track yang sedari awal bernuansa gelap ini perlahan-lahan menunjukkan warna aslinya sebagai piece experimental yang progresif—chop keyboard yang terdengar simple dan repetitif di awal track bermutasi menjadi melodi-melodi yang rumit, serta potongan-potongan sample serta berbagai instrumen lain terus berdatangan bergantian seiring progresi track yang semakin progresif menuju pertengahan track.
Menuju akhir lagu, tabuhan perkusi oktan-tinggi tiba-tiba hadir menimpali drum sebelum benar-benar menggantikannya secara total, menambah intensitas chaos dalam trek. “Arwah Tirani” ditutup dengan sebuah sample speech tentang perlawanan warga terhadap otoritas dalam mempertahankan hak-hak mereka, sekaligus menjelaskan pemilihan judul yang politikal—lagu ini memang lagu politik, yang, tiap nadanya yang gelap merepresentasikan amarah dan tiap lekuk chaos progresinya menggambarkan kekalutan warga negara dunia ketiga di bawah bayang-bayang kapitalisme serta neoliberalisme yang hampir selalu mencekik dan menginvasi hak-hak hidup atas nama pasar dan sistem ekonomi yang “bebas”.
Secara keseluruhan musik dan artistry, “Arwah Tirani” tentunya sangat mungkin menjadi berlian baru bagi penggemar karya-karya experimental/industrial/electronic lain seperti Aphex Twin, Death Grips, Nine Inch Nails hingga Kuntari dan Logic Lost. Selain itu, trek ini direkomendasikan untuk didengarkan ketika waktu luang, karena untuk mendapatkan pengalaman mendengar yang maksimal, pendengar tentu membutuhkan atensi lebih untuk mencerna detail-detail sound design electronic-experimental yang dikonstruksi secara kompleks oleh Whammy.
Dalam pengerjaannya, seluruh bebunyian diproduseri dan direkam oleh Whammy seorang diri di studio 666 Chamber, dengan pengerjaan mixing-mastering yang digarap oleh Ihsan Southside Chamber. Selain itu, Whammy turut melibatkan ilustrator Jean Bernard dalam cover yang mempertontonkan potret digital imaging berupa sebuah babi yang tergantung terbalik dan terkuliti. “Arwah Tirani” kini telah dapat didengar di seluruh outlet streaming service yang tersedia.
