Kuartet britrock asal Jakarta, Purpla kembali merilis single baru dengan tajuk ‘Bila’ setelah sukses dengan enam single yang sebelumnya sudah bisa dinikmati di berbagai digital streaming platform. ‘Bila’ sendiri merupakan lagu cinta perdana dari Purpla yang sebelumnya banyak membahas sudut pandang tentang kota dan sepakbola. Cerita dari ‘Bila’ sendiri berangkat dari perspektif perasaan patah hati manusia ketika harus berpisah jalan dengan pasangannya.
Sudut pandang yang dijajal Purpla dalam lagu ‘Bila’ ini dirancang untuk menyajikan perasaan pasca berpisah, dimana identik manusia akan mencoba bertahan serta berusaha melanjutkan kehidupan. Namun pada satu titik tertentu, di dalam proses move on dan healing itu akan terbentur kenyataan tentang bayangan masa lalunya yang indah kini hanya tersisa menjadi kenangan.
Danishwara sebagai penulis lirik menyampaikan “Semua orang pasti pernah patah hati, dan biasanya ada situasi yang sangat tidak enak sebelum sebuah hubungan benar-benar berakhir, di lagu Bila ini gue mencoba menggambarkan situasi itu”. Danar selaku vokalis Purpla menambahkan “Lagu Bila ini bisa dibilang adalah cerita patah hati multi semesta kita. Selain itu kita coba bawa sisi pendewasaan diri ketika menjalin cinta”.
Bait lirik “ Bila kau memang bukan untukku, bilang saja kau bukan untukku ” mewakili emosi yang membuncah ketika pasangan sudah tak lagi menemukan titik temu dalam konfliknya sehingga hal berikutnya yang akan terjadi adalah selesainya hubungan. Namun perasaan hampa setelah kandasnya hubungan diwakilkan oleh penggalan lirik “ Resah hatiku kini, menyadari keadaan ini, haruskah ini terjadi ”.
Purpla mengerjakan single ‘Bila ini dengan dukungan dari Studio Teras Belakang serta proses mixing dan recording dibantu oleh Pandu Fuzztoni dari The Adams/Morfem. Proses mastering dibantu oleh Lafa Pratomo dan artwork merupakan perpaduan visual lukisan dari Jude Priscilla serta karya fotografi dari Raka Syahreza dengan teknik menggabungkan sebuah foto dengan lukisan pada medium mix media.