Penyanyi dan penulis lagu Venastef kembali menghadirkan karya yang jujur dan penuh emosi lewat single terbarunya bertajuk “Monochrome.” Lagu ini adalah bentuk refleksi dari perasaan kehilangan, rindu, dan proses menerima kenyataan setelah cinta yang penuh warna perlahan memudar.
“Monochrome” bercerita tentang momen-momen setelah perpisahan — ketika dunia yang dulu terasa cerah dan berwarna, tiba-tiba berubah menjadi kelabu. Venastef menggambarkan lagu ini sebagai “postcard dari ruang di antara cinta dan melepaskan,” tempat di mana kenangan dan kenyataan saling bertabrakan.
“Dia datang seperti semburan warna — manis, hangat, familiar. Tapi saat dia pergi, rasanya seperti semua warna dalam hidup ikut memudar,” ungkap Venastef.
“Aku menulis Monochrome untuk memproses semua itu — keheningan, pertanyaan yang tak terjawab, dan bayangan tentang sesuatu yang dulu terasa seperti rumah.”
Dengan gaya penulisan yang puitis dan jujur, Monochrome memadukan unsur pop-R&B modern dengan sentuhan melankolis yang khas dari Venastef. Vokalnya yang lembut berpadu dengan aransemen penuh atmosfer dari Nehemia Cecio, menghasilkan suasana sendu namun tetap terasa berdaya — seolah mengajak pendengar untuk larut dalam nostalgia namun tetap kuat berdiri di tengahnya.
Secara musikal, lagu ini mengalir dengan groove halus dan harmoni yang lembut, dibalut dengan lapisan vokal yang intim dan jujur. Meski bernuansa sedih, Monochrome bukan sekadar lagu patah hati — melainkan sebuah perjalanan untuk berdamai dengan kehilangan.
