Setelah berbagai pengalaman yang datang dan pergi, band alternative rock Chemical Park akhirnya merilis single terbaru mereka bertajuk “Last Chance”. Lagu ini menjadi bentuk ungkapan kekecewaan terhadap orang-orang yang tidak konsisten dalam hidup, sekaligus menjadi dedikasi pribadi untuk terus berjalan di jalur yang mereka yakini.
“Last Chance” mengisahkan tentang bagaimana sulitnya menghadapi hubungan yang tidak bertahan lama, baik dalam konteks pertemanan, kolaborasi, maupun kehidupan sehari-hari. Namun alih-alih larut dalam kekecewaan, Chemical Park memilih untuk mengekspresikan emosi itu lewat musik—sebuah bentuk penyembuhan dan penegasan untuk tetap berkarya sesuai dengan hati nurani mereka.
Soal inspirasi menulis lagu, para personel mengaku sulit untuk menentukan satu hal yang spesifik. Namun menurut mereka, semua hal yang dijalani dan dilalui bersama justru menjadi cerita seru yang layak untuk dibagikan melalui musik.
“Seperti banyak orang, kami mengalami banyak hal dalam hidup, dan pasti akan selalu ada tantangan baru. Sebagai sebuah band, ketika menghadapi kesulitan, kami sadar bahwa ada hal-hal yang kadang lebih penting dari musik. Hal-hal itu bisa saja jadi prioritas utama dibanding bermain musik, dan terkadang terasa memecah, tapi itu juga bagian dari perjalanan menuju tempat yang kami tuju.” – Andy, Chemical Park
Band ini juga menekankan bahwa mereka selalu berusaha menciptakan sesuatu yang mereka cintai, dan yang relevan dengan kondisi kehidupan di sekitar mereka.
“Kami sudah mencoba banyak hal sebelumnya, dan sekarang kami ingin membawa semangat itu ke masa kini. Harapannya, para pendengar juga bisa menikmatinya. Tapi yang paling penting, ini adalah karya yang kami banggakan dan kami nikmati sendiri.”
“Last Chance” kini sudah tersedia di berbagai platform streaming digital.
