Sesuai dengan album sebelumnya (‘it’s mayn’ rilis tahun 2019), dimana MAYN memiliki beberapa tracks yang tidak membahas tentang percintaan semata, saat ini, mereka mencoba hal yang sama pada tembang pop bertajuk “Sleepwalking On”. Melodi yang diciptakan oleh Dzulmushlih (Rhythm Guitars) memiliki perasaan ‘kosong’ dan dipengaruhi oleh musik alternative tahun 90an seperti Radiohead, Smashing Pumpkins, Counting Crows, The Cranberries dll. Hal ini pula mendorong Dio Ghisa (Vocal) untuk menulis kata-kata tentang pencari pencerahan di “Sleepwalking On”.
Pencari itu sendiri digambarkan sebagai seorang bocah yang berjalan dalam tidur dan berjuang untuk menemukan tempat dimana seharusnya ia berada. Secara musikal, MAYN tetap mempertahankan identitasnya dengan memiliki bagian gitar solo ikonik yang dimainkan oleh Gani Nurdiyana (Lead Guitars). Notasi yang di mainkan dalam bagian tersebut terdengar sangat mudah diingat namun memliki bobot didalamnya. Selain itu, bagian ritme yang ‘kuat’ (terlebih lagu ini dibuka oleh ‘drum roll’ pada Snare) yang merupakan perpaduan antara Holis Sumarga (Bass) dan Sugeng Widodo (Drum) menjadi landasan utama pada lagu ini. Keberadaan brass section menjadi bukti bahwa mereka masih ingin menawarkan nuansa serupa dengan apa yang mereka lakukan pada single pertama (Legal Love).
“Sleepwalking On” merupakan lagu ketiga yang dirilis sebagai bagian dari EP baru MAYN berjudul ‘The Art of True Love’ dan akan dirilis pada tahun ini.