Kami percaya, bukan hanya kami yang pernah merasakan cepatnya dunia ini berputar di masa sekarang. Informasi bergulir lewat berita dan sosial media masing-masing, memperlihatkan banyak sekali gambaran fakta dan fiksi dari hidup yang terjadi di sekitar kita. Terkadang bisa menjadi motivasi, namun seringkali menjadi tekanan. Mudah sekali belakangan ini untuk memproses terlalu banyak informasi hingga menjadi terbeban dan takut akan masa depan. Berbekal pengalaman di atas dan keinginan untuk mengingatkan satu sama lain tentang pentingnya hidup berkesadaran pada hari ini, ‘A Song For Today’ akan hadir pada tanggal 14 April 2023.
Single ini bercerita tentang pentingnya menjalani dan menikmati yang terbaik di hari ini dalam hidup, meskipun dunia terus berputar dengan cepat dan seringkali menghadirkan kecemasan tentang masa depan. ‘A Song For Today’ merupakan hasil kolaborasi Jemala dengan tiga seniman hebat lainnya, yakni Stefany Zefanya dan Liffi Wongso di departemen artwork yang melalui ilustrasi cat air, mereka menceritakan interpretasi masing-masing tentang lagu ini. Serta lirik puitis menenangkan yang ditulis oleh Helena Natasha, seorang penulis puisi handal yang telah menerbitkan buku-buku seperti, ‘Dreams, Spelled in Poetry’ dan ‘Love, Spelled in Poetry’. Selain menjadi penulis lirik, Helena Natasha juga memberikan sumbangsih suara di single ini dalam bentuk pembacaan puisi.
Kami harap single kami dapat mengajak pendengar untuk merenungkan arti hidup di saat ini dan mengapresiasi setiap momen yang diberikan. Pengerjaan single ini sendiri juga tergolong unik karena dikerjakan bersama-sama secara live dalam acara showcase bertajuk ‘Work In Progress’ yang diusung oleh komunitas NFT Indonesia, The Monday Art Club di Art Jakarta tahun 2022. Hasil showcase live ini pun sudah sempat dirilis dalam bentuk NFT di platform OpenSea: https://opensea.io/assets/ethereum/0x0fb30dfdb75fe8351abb0bd5c0a0e7ea32da6e4a/2
Terbentuk di Jakarta pada tahun 2020, Jemala mencoba menyajikan musik folk yang mengeksplorasi pendekatan dari musisi-musisi yang mempengaruhi mereka, seperti: Sufjan Stevens, The Trees and The Wild, Novo Amor, Bin Idris dan The Middle East. Jemala yang terdiri dari Theo Cahya dan Riady (Anak Utara) sudah merilis tiga EP berjudul “St.Germain”, “Casement”, dan “Tanpa Suara” untuk menunjukkan eksistensinya di skena musik lokal.