Di tengah kondisi yang caruk maruk seperti sekarang ini, sudah sepatutnya kita memberikan apresiasi hangat kepada para musisi yang selalu bekerja keras dalam menghasilkan karya. Sejenak saat mengetahui ada rilisan baru, pikiran kita menjadi sedikit menyenangkan. Satu dari sekian banyak band yang merilis karya barunya di tengah kondisi sekarang, nama Patrukshere layak untuk didengarkan. Band asal Palu, Sulawesi Tengah, yang sudah ada sejak Februari 2018 ini baru saja mengeluarkan single terbarunya yang diberi judul “Nihilis”.
Sebagai catatan, single baru ini merupakan lagu kedua yang telah mereka lepas ke ranah digital. Setelah sebelumnya single berjudul “Rise Again” sukses mencuri perhatian kancah musik di Palu. Dalam lagu baru ini, mereka mencoba untuk merangkum segala keresahan mereka dalam menghadapi situasi pandemi di Indonesia yang tak kunjung berhenti (malah tambah parah).
“Lirik single baru ini bukan hanya ditujukan untuk 1 kubu saja,tetapi mengarah ke semua pihak. Seperti yang tertulis di lirik “Hinalah semua mereka di sana yang katanya berjuang.” Lirik ini dibuat untuk mengkritisi para oknum tak bertanggung jawab (penjahat) yang mengatasnamakan pasukan garad terdepan yang selalu berjuang, padahal sebenarnya mereka hanya mementingkan kebutuhan pribadi. Sungguh egois.” Tutur mereka.
Selain ditujukan untuk para oknum jahat, lagu ini juga dibuat untuk para media yang mereka anggap sebagai wadah penyaluran hoax dan konspirasi. Yang menarik dari segi lirik, ketiganya menyematkan beberapa kata yang terilhami dari 3 ayat yang ada di dalam kitab suci Al-Qur’an. Kata-kata tersebut antara lain: nikmatilah, bersenang-senanglah, berlapang dadalah, dan berteriaklah.
“Q.S An Naml : 40, Q.S Al Baqorah : 153, dan Q.S An-Nisa : 135. Adalah tiga ayat yang tiba-tiba saja masuk di benak Idullamatjujo saat baru selesai melaksanakan kewajibannya sholat Subuh. Dan dia langsung konsultasikan perihal tersebut kepada kami semua.” Tutup mereka
Sedikit melihat ke belakang bagaimana mereka bisa terbentuk, band yang pada awalnya hanya dicanangkan sebagai proyekan untuk sebuah gigs, ternyata malah berbuah karya yang diseriusi. Saat awal dibentuk, nama yang mereka gunakan untuk identitas band ini adalah Pataruko. Yang tak lain dan tak bukan adalah nama dari teman dekat mereka. Membawa warna Pop Punk yang terinspirasi dari band Stand Here Alone (Bdg), Closehead (Bdg), dan Neck Deep (US). Band yang telah beberapa kali mengalami pergantian personil ini, sekarang diperkuat oleh Idullamatjujo (gitar/vokal), Anca (bass/vokal), dan Ukhysomba (drum).
“Seni itu dilihat dari karyanya, tak ada karya maka tak ada juga mukanya, mau karyamu sederhana atau kering makna, itu tidak penting, yang penting itu ADA bukan MENGADA-ADA.” Jelas mereka.