Boleh dibilang, Julian Sadam adalah pendatang baru dalam skena hip-hop Indonesia. Terhitung sejak 2018, ia mulai mengasah kegemarannya merangkai bait dan rima. Rekam jejak karyanya bisa dilacak lewat Youtube dan Soundcloud. Empat tahun kemudian, rapper asal Sidoarjo ini merilis debutnya dalam bentuk EP berformat fisik.
Diawali peluncuran 2 single berjudul “Slow Burn” dan “Qorin”, mini album bertajuk “Profan” resmi dirilis pada Maret 2022. Berbekal diksi-diksi yang dirangkai serupa amunisi, loopbreaks dan sample yang dikawin paksa, juga kolaborasi bareng aneka musisi—rapper, noise artist hingga DJ—total ada 8 track tersaji dalam “Profan” yang dilepas melalui label lokal Sidoarjo juga, Empati Project.
Teaser/preview mini album “Profan” bisa disimak di channel Youtube Teenage Warhead. Video berisi potongan lagu tersebut dikerjakan oleh Sadam dan sang istri, dengan photo captured oleh Si’o Hiphop Grak. Sebagian besar lirik ditulis Sadam, sisanya ia berbagi peran. Semua materi direkam secara terpisah di studio State Scam Lab Surabaya. Begitu pula mixing dan mastering, sebagian digarap Jojo Nugraha di Malino Records studio Solo, sebagian oleh Obikin di Waru District, dan satu lagu oleh Dancing Tiger.
Sadam menuturkan, bahwasanya judul “Profan” dicomot dari puisi karya penyair anarkis penyendiri, Imajinasi Joker. Bercerita tentang kesakralan diri manusia yang terus menerus digerus oleh banalnya rutinitas harian hingga mengubur setiap kemungkinan untuk ledakan hasrat yang tak terbatas. Juga sebagai pengingat untuk meluangkan waktu demi kesenangan diri sendiri dan orang-orang terkasih, sembari tanpa henti menciptakan kegelisahan bagi segenap oligarki dan imperiumnya.
“..Yang banal di luar diri adalah kebenaran. Yang sakral di dalam diri adalah fatamorgana, khayalan. Profan bersemayam.”





